Penerapan Life Saving Rules di Lingkungan Kerja MIGAS

3280

| padangexpo.com

Oleh : Endrias Winner

International Association of Oil and Gas Producers (IOGP) telah menerbitkan satu set peraturan yang disebut Life Saving Rule (LSR) pada tahun 2013. Peraturan ini bertujuan agar Industri minyak dan gas dapat memitigasi resiko dan mengurangi kecelakaan. Setiap Life Saving Rule terdiri dari ikon sederhana dan teks deksriptif yang jelas, sederhana dan memberikan komunikasi yang konsisten tentang resiko di tempat kerja

Peraturan ini dikembangkan dengan menggunakan data kecelakaan fatal dan kecelakaan dengan potensi luka serius dari tahun 1991 ke 2010. Data tersebut diambil dari Laporan Indikator Performa Keselamatan Kerja tahunan dari IOGP untuk mengidentifikasi kejadian dan aktivitas yang merupakan resiko tertinggi sehingga dapat menghasilkan petunjuk yang jelas untuk mengendalikan resiko yang ada.

Untuk mewujudkan kegiatan operasi yang handal dengan kinerja HSSE yang ekselen, maka pengendalian potensi paparan bahaya dan risiko kecelakaan yang efektif sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa kinerja perusahaan terus membaik dan bisnisnya Sustainable. Kemampuan kompetensi pengendalian risiko tersebut harus mencakup penguatan secara menyeluruh terhadap implementasi HSSE dari aspek Leadership and Culture, System and Process, serta Performance Management.

Penerapan LSR sangat penting untuk dikomunikasi kepada semua pekerja seperti dalam Safety induction pekerja, kampanye Safety, Penilaian resiko sebelum bekerja, dll. Namun, sebelum diterapkan terdapat persyaratan di mana organisasi harus harus memastikan penerapan efektif dari Life Saving Rule sebagai berikut:

  1. Lakukan risk assessment pekerjaan & identifikasi risiko life saving rules.
  2. Yakinkan pekerjaan dilakukan oleh orang yang berkompeten dan authorized.
  3. Menggunakan sarana & prasarana yang sesuai.
  4. Mengikuti prosedur.
  5. Gunakan APD sesuai jenis risiko.
  6. Kesiapan tanggap darurat dibuat sesuai dengan tingkat risiko pekerjaan.
  7. Intervensi & hentikan tindakan / situasi tidak aman.
BACA JUGA :  Resep Donut Lukumades, Cocok Lo Buat Ide Berjualan

Penerapan Life Saving Rule akan sukses jika ada tanggung jawab untuk pemenuhan berupa konsekuensi hukuman untuk siapapun di semua level jabatan yang melanggar Life Saving rule. Sangatlah penting bagi pemimpin untuk memandu 100% pemenuhan Life Saving Rule. Konsekuensi atas pelanggaran Life Saving Rules dibagi menjadi 3 level yaitu:

Level 1 : Pelanggaran tidak disengaja, konsekuensinya peringatan & refreshing training

Level 2 : Mengetahui tetapi tetap melanggar, konsekuensinya dikeluarkan sementara dari lokasi kerja

Level 3 : Pelanggaran berulang, konsekuensinya dikeluarkan permanen dari lokasi kerja

Berikut ini adalah contoh Life Saving Rules yang pernah diterapkan di salah satu industri MIGAS di Indonesia :

Dengan adanya Life Saving Rule ini, semua pekerja diberi pesan yang kuat bahwa “if you choose to break the life-saving rule, you choose not to work here”. Pesan ini bukanlah sebagai ancaman, justru pesan ini sangat bermanfaat untuk mengingatkan mereka bahwa mereka harus bekerja dengan selamat untuk dapat kembali ke orang yang mereka cintai. Perusahaan lain selain oil and gas tentunya bisa membuat peraturan sendiri dengan prinsip yang sama dengan LSR ini namun harus sesuai dengan trend kecelakaan di tempat kerja mereka.**