Padangexpo, Tanah Datar-Sosialisasi langkah-langkah peningkatan objek wisata yang berada di Nagari Simawang yang di lakukan oleh tim Universitas Negeri Padang (UNP) Jum’at (18/8) di aula kantor Walinagari Simawang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) serta pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan ini di hadiri oleh tokoh masyarakat, pemuda, Walinagari Simawang, perangkat nagari, tim sosialisasi dari Universitas Negeri Padang dan peserta kegiatan.
Firman selaku Walinagari Simawang menyampaikan apresiasi untuk kegiatan ini dan juga untuk mahasiswa universitas negeri padang yang telah selesai melakukan kuliah kerja nyata (KKN).
“Terimakasih kepada mahasiswa UNP yang telah melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di nagari kami. Kami sangat mengapresiasi apa yang telah di lakukan oleh para mahasiswa untuk saling berbagi ilmu dan memberikan kontribusi pada pemerintahan nagari selama mereka KKN di sini. Semoga nantinya apa yang mereka berikan bisa dimanfaatkan serta di implementasikan pada kegiatan dan kehidupan sehari-harinya di ruang lingkup Nagari Simawang, juga terimakasih kepada tim dari UNP yang telah berupaya mensosialisasikan langkah-langkah peningkatan objek wisata dan peningkatan sumber daya manusia yang ada di Nagari Simawang. Kami berharap kedepannya agar kita tetap saling koneksi dan berkelanjutan supaya pariwisata baik itu alam, adat dan budaya serta pariwisata religius yang ada di Nagari Simawang bisa terexpose secara nyata hingga ke Nusantara dan mancanegara,” ujar Firman.
Lebih lanjut lagi, Firman berharap agar kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan lancar, apa yang di sampaikan oleh pamateri bisa bermanfaat bagi peserta kegiatan dan Nagari Simawang.
Kegiatan sosialisasi ini di hadiri oleh dua pemateri yaitu Nugroho dan Zul Bahri dengan tema yang berbeda.
Nugroho selaku pemateri menyampaikan tentang topik Penguatan generasi milenial, yaitu Sustainable Development Goals (SDGs)Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“SDGs adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesenambungan,pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup,” jelasnya.
Ada 18 program dari SDGs diantaranya adalah:
1. Desa tanpa kemiskinan,
2. Desa tanpa kelaparan,
3. Desa sehat dan sejahtera,
4. Pendidikan desa berkualitas,
5. Keterlibatan perempuan desa,
6. Desa layak air bersih dan sanitasi,
7. Desa bernergi bersih dan terbarukan,
8. Pertumbuhan perekonomian desa merata,
9. Infrasuktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan,
10. Desa tanpa kesenjangan,
11. Kawasan permukiman desa aman dan nyaman,
12. Konsultasi dan produksi desa sadar lingkungan,
13. Desa tanggap perubahan iklim,
14. Desa peduli lingkungan laut,
15. Desa peduli lingkungan darat,
16. Desa damai berkeadilan,
17. Kemitraan untuk pembangunan desa,
18. Kelembagaan desa di namis dan budaya desa adaptif.
Lebih lanjut Nugroho menyampaikan terkait tipe desa yang sesuai dengan SDGs, diantaranya:
Tipe desa sesuai SDGs
1. Desa tampa kemiskinan dan kelaparan
– Desa tanpa kemiskinan
– Desa tanpa kelaparan
2. Desa peduli kesehatan
3. Desa sehat dan sejahtera, 3.6.11
– Desa sehat dan sejah tera
– Desa layak air bersih dan sanitasi
– Kawasan permukiman aman dan nyaman
4. Desa peduli pendidik 4
– Pendidikan desa berkualitas
5. Desa ramah perumpuaan 5
– Keterlibatan perempuan desa.
II.Tipe Desa tumbuh merata
1. Desa tumbuh merata 8 10 9 12
– Pertumbuhan ekonomi desa merata.
-Desa tampa kesenjangan
-Inprastruktur dan inovasi desa sesuai dengan kebutuhan.
– Konsultasi dan produksi desa sadar lingkungan.
2. Desa peduli lingkungan 7.13.14.15.
– desa berenergi bersih dan terbarukan
– desa tanggap perubahan iklim,
– desa peduli lingkungan laut,
– desa peduli lingkungan darat
3. Desa berjejaring 17
– kemitraan untuk pembangunan desa,
4. Desa tanggab budaya 16 .18
– desa damai berkeadilan
– kelembagaan desa di namis dan budaya desa adaptif serta
5. Pengembangan desa wisata,” papar Nugroho.
Zul Bahri selaku pemateri yang kedua pada program pengabdian kepada masyarakat (PKM) 2023, mengangkat tema cara meningkatkan potensi wisata yang ada di Nagari Simawang.
“Pertama sekali kita harus mengenal apa-apa saja potensi wisata yang ada di kanagarian Simawang seperti Danau Singkarak karena Nagari Simawang terletak di bagian Danau Singkarak, objek wisata kincir kembar tiga, prasasti Ombilin, menhir bukik panghujan, dan lainnya dimana objek wisata ini bisa kita promosikan dan bagaimana agar masyarakat luas yang berkunjung dapat mengenali objek wisata kita ini secara cepat,” kata Zul Bahri.
“Untuk cara ini kita bisa mempromosikan kepada masyarakat luas dengan beberapa cara diantaranya,
mengadakan kegiatan sport tourism (kayaking) olah raga perahu, olah raga sepeda dimana kegiatan ini bisa meningkatkan potensi objek wisata di tempat kita ini. Objek wisata yang ada di Nagari Simawang bisa kita promosikan dengan kegiatan ecoturism dengan adanya pamplet atau papan plang penunjuk arah, selain dari penunjuk arah objek wisata di daerah Simawang kita bisa tulis nama daerah yang bersejarah, larangan membuang sampah yang bisa menjadi pengingat bagi pengunjung juga sebagai promosi objek wisata,” jelasnya.
“Pemajangan Manajemen wisata, Poster monografi dan profil desa, struktur organisasi karang taruna, penulisan tata tertib pengunjung dan penulisan kesenian yang ada di kanagarian Simawang, serta digitalisasi seperti android untuk wisata dan kesenian,”pungkas Zul Bahri(Dwi)