Debat Terbuka Putaran Kedua Pilkada Tanah Datar, Ini Kata Mukhtar Effendi

51

Padangexpo.com,Tanah Datar-Acara debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar periode 2024-2029 putaran kedua antara pasangan calon Richi-Doni nomor urut 01 dan Eka-Fadly nomor urut 02, Minggu (10/11) yang di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanah Datar di gedung nasional Mahadirajo Batusangkar berlangsung seru dan ketat.

Mukhtar Effendi selaku Ketua koordinator debat dan issue Eka-Fadly angkat bicara soal debat Paslon tersebut.

“Yang menarik adalah ketika ada pertanyaan tentang rencana atau gagasan yang di usung Paslon 01 tentang pembangunan Rumah Sakit type D yang di lontarkan oleh Paslon 02, RA hanya menjawab dengan retorika saja tanpa gagasan dan hanya cendrung menyalahkan. Ketidakmampuan 01 menjawab pertanyaan 02 tentang pendirian Rumah Sakit yang dia katakan akan ada Lintau dan X Koto itu terkesan asal bunyi aja alias asbun. Padahal menurut Permennya itu tidak bisa karena pendirian Rumah Sakit tipe D itu hanya bisa utk daerah tertinggal dan terpencil
ini jelas asbun dan kelihatan akan ketidak tahuan padahal calon kepala daerah,” ujar Mukhtar Effendi.

Lebih lanjut, Mukhtar Effendi juga menambahkan bahwa pembangunan rumah sakit type D itu memerlukan regulasi dan kajian yang mendalam.

Selain itu, Mukhtar Effendi juga menyentil soal imunisasi bahwa dari dulu imunisasi memang digratiskan oleh Kementrian Kesehatan.

“Lucu aja, kok DK akan memberikan imunisasi gratis padahal itu sudah di gratiskan oleh Kemenkes. Jelas ini merupakan ketidak tahuan ketidak mengertian seorang calon pemimpin daerah. Kalau dari awal calon pemimpin daerah tidak bisa menguasai regulasi dan tatanan kepemerintahan daerah, akan di bawa kemana masyarakat dan daerah kita ini nantinya,” sambungnya.

Abu Bakar, LC, Ketua Harian Tim Pemenangan Eka-Fadly menambahkan bahwa dari hasil debat Paslon malam tadi masyarakat sudah bisa menilai mana yang terbaik buat Kabupaten Tanah Datar.

BACA JUGA :  Dicecar Beberapa Pertanyaan, Bawaslu Tanah Datar Tak Bisa Menjawabnya

“Yang jelas, untuk debat malam ini secara keseluruhan kita melihat dari sudut pandang intelektual akademisi memang 02 menguasai panggung, menguasai materi, sub tema karena memang sedang mengerjakannya. Secara fisiologis kelembagaan orang yang sedang mengerjakan tinggal memperbaiki sementara 01 itu posisinya pada mengevaluasi orang. Jadi narasinya adalah narasi janji-janji manis, narasi akan mengerjakan, narasi angan-angan karena memang belum mengerjakan. Ketika dia ingin melakukan sesuatu atau menjanjikan terlihat bahwa janji-janji mereka itu sudah di kerjakan oleh 02 sebelumnya. Lalu yang kedua, Paslon 01 ini cenderung mengkritisi apa yang sudah di lakukan oleh Eka Putra. Kenapa begitu, karena memang begitu psikologinya. Selama ini dia menonton, melihat dan memantau atau tidak sama sekali, cuman karena ingin menjadi Bupati maka dia lakukan pantauan itu sekarang. Ketika memantau itu, dia temukanlah kekurangan ini dan itu, dan itu biasa saja, orang yang bekerja dengan orang yang memantau itu berbeda. Kalau di panggung sorak Sorai orang yang belum bekerja lebih hebat daripada orang yang bekerja,” papar Abu Bakar.

“Dari debat putaran kedua malam ini sudah jelas bahwa apa yang di sampaikan oleh Paslon 02 merupakan wujud dari kinerja Eka Putra semasa menjabat sebagai Bupati Tanah Datar. Itu adalah paparan yang sesuai dengan data dan fakta, tidak omon-omon doang, bukti kita beri bukan janji, semoga masyarakat Tanah Datar cerdas dalam memilih kedepannya,” sambungnya. (Dwi)