Stafsus BUMN Sentil Orang Kaya yang Masih Konsumsi Pertalite

490

| padangexpo.com (Jakarta)

Lonjakan harga minyak berdampak pada PT Pertamina (Persero), yaitu meningkatnya biaya penyediaan BBM. Meski begitu, Pertamina masih mempertahankan harga BBM Pertalite agar tidak naik.

Menyikapi situasi itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga meminta mereka yang mampu tidak mengonsumsi BBM yang subsidi.

“Yang pasti Pertamina kalau Pertalite kan nggak naik. Kita sih berharap orang-orang yang memiliki kemampuan daya beli, punya uang ya jangan disubsidi lah,” kata Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (14/2/2022) dilansir dari detik.com.

Untuk orang-orang mampu atau kaya wajar jika membeli BBM dengan harga pasar atau market, Arya pun menyinggung orang kaya yang memakai Pertalite.

“Ya kan malu juga kalau pakai Pertalite ya. Mobil bagus tapi Pertalite kan sedih. Kan nggak lucu,” ujarnya.

Sebelumnya Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman pernah menjelaskan Pertamina sebagai BUMN yang berperan dalam mengelola energi nasional juga sangat mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam penetapan harga produk BBM.

“Kami sepenuhnya mendukung kebijakan Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, sehingga meski harga minyak dunia menembus US$ 130 per barel, Pertamina terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk memutuskan harga Pertalite akan tetap di harga jual Rp 7.650 per liter,” ucap Fajriyah.

Menurutnya, harga tersebut tidak berubah sejak tiga tahun terakhir dan saat ini porsi konsumsi Pertalite adalah yang terbesar atau sekitar 50% dari total konsumsi BBM nasional, sehingga pemerintah terus melakukan pembahasan untuk skenario kompensasi Pertalite agar stabilisasi harga Pertalite dapat terjaga. (rel/d79)

BACA JUGA :  Presiden Jokowi : Jika Kasus CoVID-19 Menurun, PPKM Darurat Akan Dibuka Bertahap pada 26 Juli