padangexpo.com | Solok Selatan
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) bekerjasama dengan Komisi V DPR RI menggelar kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan di Kabupaten Solok Selatan, Jumat, 1 Agustus 2025.
Kegiatan ini diikuti 160 peserta yang terdiri dari relawan tanggap darurat dan perwakilan masyarakat dari berbagai Nagari di Solok Selatan.
Kegiatan tersebut dibuka resmi oleh Anggota Komisi V DPR RI, H. Zigo Rolanda, yang menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat yang memiliki potensi bencana tinggi.
“Sumbar berada di kawasan rawan bencana. Kita berada di lempengan Indo-Australia, memiliki Patahan Semangka, gunung-gunung aktif, hingga potensi megathrust yang bisa memicu tsunami. Sementara di Solok Selatan ada dua diantaranya (Gunung Kerinci dan Sesar Semangka),” kata Zigo.
Tentunya, imbuhnya, tidak berharap terjadi namun untuk antisipasi. Apalagi dengan keterbatasan personel SAR sehingga perlu pelibatan aktif masyarakat untuk pertolongan pertama.
“Dalam 20 tahun terakhir kita sudah menyaksikan gempa besar dan banjir bandang di Sumbar. Kegiatan ini adalah langkah antisipasi dengan melibatkan masyarakat sebagai agen siaga bencana,” ujar Zigo.
Ketua Panitia dari Kantor SAR Kelas A Padang, Sukamto, menyebut peserta mendapatkan pembekalan berupa teori, diskusi, hingga simulasi lapangan.
“Harapan kami, masyarakat memahami langkah-langkah penanganan awal dalam kondisi darurat. Dengan keterbatasan personel SAR, masyarakat terlatih akan menjadi mitra strategis dilapangan,” katanya.
Direktur Bina Tenaga BASARNAS, Marsma TNI Tarjoni, juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, SAR dan masyarakat.
“Kegiatan seperti ini sangat diperlukan agar saat bencana terjadi, dampaknya bisa diminimalisasi. Masyarakat yang terlatih mampu melakukan pertolongan pertama sambil berkoordinasi dengan SAR,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan turut mendukung kegiatan ini dengan menyerahkan hibah tanah seluas 1 hektare untuk pembangunan kantor SAR di daerah tersebut.
Wakil Bupati Solok Selatan, H. Yulian Efi, menilai kehadiran masyarakat yang terlatih akan memperkuat sistem penanggulangan bencana di wilayahnya.
“Kondisi geografis Solsel berpotensi terhadap berbagai bencana. Melalui kegiatan ini, kita berharap lahir agen-agen tanggap darurat yang siap membantu masyarakat,” katanya.
Basarnas berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi pelatihan sekali selesai, tetapi berkelanjutan, sehingga masyarakat benar-benar siap siaga menghadapi berbagai potensi bencana, terutama di Solok Selatan. (CSR)
