Tanah Datar, Padang Expo
Sumatera Barat Irwan Prayitno bersama Kapolda Irjen Pol Toni Hermanto, Bupati Tanah Datar yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nusirwan melakukan panen raya Rabu, (08/07) di sawah kelompok tani Sawah Padang Nagari Minangkabau Kecamatan Sungayang,
Kegiatan untuk mendukung gerakan panen dengan mekanisasi pertanian dalam upaya peningkatan produksi padi, turut dihadiri Forkompinda, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Yulfiardi dan undangan lainnya.
Panen raya di tengah-tengah masa pandemi Corona atau Covid-19 yang sedang melanda ini membuktikan bahwa sektor pertanian di Sumatera Barat tetap mampu bertahan dalam kondisi sulit dan menjadi penyangga utama ketahanan pangan bagi masyarakat. Bahkan sektor pertanian di Sumatera Barat mampu swadaya beras sendiri, bahkan sebagai pemasok bagi provinsi tetangga.
Wali Nagari Minangkabau Imhar dalam eksposnya mengatakan bahwa mayoritas penduduknya adalah petani, dan untuk meningkatkan hasil pertanian masyarakat saat ini nagari Minangkabau sangat membutuhkan dukungan pemerintah baik dari pemerintah provinsi, pusat maupun pemerintah kabupaten.
Dia juga menyebutkan bahwa Indeks Penanaman (IP) di nagari Minangkabau saat ini mencapai 2,7 per tahun, ini termasuk baik di Sumatera Barat dan untuk meningkatkannya menjadi IP 3,0 nagari Minangkabau memerlukan bantuan dari semua pihak terutama dari pemerintah provinsi. Bantuan yang diharapkan adalah untuk memperbaiki saluran irigasi dan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi masyarakat.
“Saat ini yang sangat kami butuhkan adalah anggaran untuk memperbaiki saluran irigasi dan stok pupuk bersubsidi yang cukup untuk menunjang hasil pertanian kami,” ujar Imhar.
Sementara Bupati Tanah Datar yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekobang Nusyirwan dalam sambutannya menyampaikan kegiatan panen raya ini patut mendapatkan apresiasi bersama dari semua pihak, karena para petani di nagari Minangkabau ini telah memberikan kontribusi nyata terhadap upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi di kabupaten Tanah Datar. “Sungguh ini merupakan kondisi yang sangat membanggakan, untuk itu mari kita selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT,” ajak Nusyirwan.
Lebih lanjut Nusyirwan menyampaikan bahwa saat ini provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu lokasi proyek prioritas pangan pada RKP tahun 2020, untuk itu kami berharap Tanah Datar dapat dijadikan sebagai lokasi pelaksanaan proyek nasional ketahanan pangan guna mewujudkan swasembada pangan.
“Kalau hal ini dapat direalisasikan tentu akan sangat sejalan dengan program pemerintah kabupaten Tanah Datar dalam upaya menjadikan sektor pertanian sebagai andalan di samping sektor pariwisata,” ujar Nusyirwan.
Nusyirwan juga mengatakan bahwa gerakan pengembangan pemberdayaan pertanian adalah upaya membangun swadaya dengan mendorong dan memotivasi serta membangkitkan kesadaran masyarakat akan potensi yang ada, serta upaya untuk mengembangkan sektor pertanian dan ekonomi kerakyatan di kabupaten Tanah Datar.
Sementara dalam sambutannya Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan bahwa Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah agraris bukan daerah industri. “Daerah ini daerah agraris karena kita memiliki lahan pertanian yang luas yang menjadi penyangga produksi pangan dan sebagai modal kesejahteraan masyarakat,” kata Gubernur.
Lebih lanjut Irwan Prayitno mengatakan bahwa saat ini Provinsi Sumatera Barat termasuk 9 daerah penyangga supply pangan terbesar yang mengirimkan pasokan pangan keluar provinsi, dan Tanah Datar merupakan salah satu sentra produksi pertanian di Provinsi Sumatera Barat.
Sementara itu, Pendapatan Domistik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tanah Datar 30 persen bersumber dari pertanian, dengan rata-rata produksi, 5,7 ton. Tapi ada daerah yg bisa mencapai 8 ton hingga 12 ton. “Inilah yang perlu lebih ditingkatkan dengan perbaikan teknologi, penyediaan bibit unggul, pupuk, perbaikan irigasi ataupun bila memungkinkan cetak sawah baru, dan mencegah alih fungsi lahan. Satu lagi prestasi, Indeks Pertanaman (IP) dalam satu tahun mencapai 2,7, jauh di atas rata-rata provinsi Sumatera Barat yakni sebesar 1,8. Ini merupakan suatu hal yang sangat menggembirakan, tentunya akan berpengaruh juga pada kesejahteraan petani. Hal ini juga yang menyebabkan Provinsi Sumatera Barat tidak terlalu terdampak dengan bencana pandemi covid 19, yang lebih banyak menyasar sektor industri.” tambahnya.
Gubernur Irwan Prayitno juga sangat mengapresiasi para petani, yang meskipun dalam situasi pandemi tetap bekerja. “Kita tetap bekerja, kita tetap panen, dan tetap produktif, tentunya dengan mengikuti protokol kesehatan di masa new normal ini,” pungkasnya.
Dilaporkan panen raya dengan varietas Bujang Marantau di areal kelompok Tani Sawah Padang ini seluas 5 ha dengan potensi panen 60 ha.(Dwi/Hms)