Komunitas Seni Budaya Sandi Laweh: Babaliak Ka Surau

699

Kabupaten Tanah Datar, Padang Expo

Komunitas Seni Budaya Sandi Laweh merupakan salah satu komunitas yang saat ini masih mempertahankan adat budaya alam Minangkabau secara tradisional. Salah satu kesenian tradisional yang asli milik komunitas itu adalah silek tuo Pariangan.

Seperti yang disampaikan oleh Asrial Dt. Basa Nan Gadang, selaku ketua komunitas Seni Budaya Sandi Laweh di sela-sela latihan silek anggotanya, bahwa apa yang mereka lakukan adalah bentuk kepedulian terhadap pelestarian adat alam Minangkabau yang saat ini mulai kehilangan jati diri akibat pengaruh budaya asing.

” Tujuannya didirikan komunitas ini adalah untuk melestarikan budaya nan tapandang alam Minangkabau di Nagari Pariangan. Selain itu, pengenalan dan pengembangan kepada generasi selanjutnya sangat penting supaya anak cucu kita nanti mengenal apa itu silek tuo sebagai warisan nenek moyang yang juga nota Bene adalah kesenian asli Nagari Pariangan. Karena, melihat perkembangan zaman kini terhadap generasi muda kita, sangat memprihatikan dengan pengaruh budaya luar, banyak generasi muda kita yang mulai kehilangan jati dirinya. Itulah salah satu sebab kenapa kami muncul kembali ke permukaan dengan membawa nama silek tuo Pariangan,” ujar A. Dt. Basa Nan Gadang, Selasa (23/6).

Lebih lanjut lagi katanya, untuk mengembalikan jati diri generasi muda, terutama adat alam Minangkabau, kami melakukan kegiatan Babaliak Ka Surau, artinya, silek tuo Pariangan itu identik dengan adat dan agama.

Generasi kita selanjutnya harus tahu dengan adat dan agama agar bisa menjadi pedoman bagi mereka kemudian harinya, dengan belajar dan mengembangkan serta melestarikan silek tuo Pariangan bagi regenerasi, insyaallah mereka akan menjadi pemuda yang santun, agamais dan berprestasi, tuturnya.

” Terakhir, kami juga berharap agar Pemerintah baik, Nagari maupun Daerah untuk ikut membantu dan mensupport kami dalam segala hal, karena ini demi melestarikan budaya alam Minangkabau terutama penyelamatan generasi muda kita kedepannya,” pungkas Ketua Komunitas Seni Budaya Sandi Laweh yang bersekretariat di Jorong Padangpanjang Pariangan, Nagari Pariangan Kecamatan Paringan Kabupaten Tanah Datar.

BACA JUGA :  Dilepas Bupati, 20 Keltan se- LBU Kunjungi PENAS TANI 2023

Hampir senada, Mangkuto Sati, salah satu pelatih silek tuo Pariangan yang juga pelaku seni budaya dari Nagari Pariangan menambahkan bahwa apa yang kami lakukan untuk pelestarian dan pengembangan silek tuo Pariangan ini sangat penting bagi generasi muda dan masyarakat Pariangan.

“Untuk menjaga budaya lama yang juga sudah diakui oleh UNESCO agar tidak hilang, salah satunya yaitu dengan mengembangkan dan melestarikannya kepada generasi berikutnya. Itu salah satu tujuan komunitas ini di bentuk.

Selain itu, bagi generasi anak cucu kita nanti, ini adalah bekal ilmu yang bisa diturunkan kepada generasi berikutnya. Untuk itu, peran dari pada pemerintahan daerah, dan nagari khususnya sangat diharapkan agar pelestarian adat budaya alam Minangkabau ini bisa utuh secara keseluruhan.

Namun, mohon juga diperhatikan bagi kami selaku pelatih silek tuo Pariangan, dan anggota umumnya agar tingkat kesejahteraan kami juga menjadi prioritas bagi pemerintah. Semoga Babaliak Ka Surau bisa terlaksana dengan baik melalui kerjasama ke semua pihak,” pungkas Mangkuto Sati.(Dwi)