Bukittinggi, Padang Expo – Tokoh perjuangan angkatan 66 bersama Pemko Bukittinggi memperingati 54 tahun lahirnya Tritura. Peringatan ini dilaksanakan di depan tugu Tritura, Bypass Gulai Bancah, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti, Kamis (09/01).
Ketua panitia, Syarifuddin Djas, menjelaskan, kehadiran angkatan 66 hari ini mengandung sejarah tinggi. Acara ini diangkatkan untuk melanjutkan perjuangan Ahmad Karim.
“Angkatan 66 Sumbar, merupakan bagian dari bangsa Indonesia, yang menghargai sikap dan perilaku berkepercayaan kepada Tuhan YME. Sehingga sejarah yang tertuang dalam Tritura itu dapat terus mendarah daging dan dikenang oleh para generasi penerus bangsa,”jelas Syarifuddin Djas.
Maspar Rasyid, atas nama Angkatan 66 Sumatera Barat, menegaskan untuk menolak ideologi komunisme, fasisme dan ultranasionalisme. Pada peringatan 54 tahun Tritura ini, angkatan 66 Sumbar menyatakan dengan tegas menolak dan mengutuk setiap bentuk kekerasan, persekusi fisik dan pembatasan HAM yang dilakukan pemerintah Cina dan sebagian rakyat Cina terhadap masyarakat Uighur.
“Kami angkatan 66 Sumbar mendesak pemerintah Cina, Myanmar, Israel dan Thailand serta Philipina, untuk lebih terbuka dalam memberikan informasi dan akses masyarakat Internasional mengenai kebikjakan di Xinjiang dan masyarakat Uighur, Rohingya, Palestina, Patani dan Moro.
Angkatan 66 Sumbar mendesak PBB dan Dewan Keamanan untuk mengeluarkan resolusi terkait pelanggaran HAM berat atas masyarakat Uighur, Rohingnya, Palestina, Suriah, Yaman, India dan lainnya secara adil dan proporsional.
Angkatan 66 Sumbar mendesak OKI dan ASEAN untuk mengadakan sidang khusus dan mengambil langkah langkah konkrit untuk menghentikan segala bentuk pelanggaran HAM yang dialami umat Islam. Angkatan 66 Sumbar mendesak pemerintah Indonesia agar menindaklanjuti arus keras aspirasi umat Islam dan bersikap lebih tegas untuk menghentikan segala bentuk pelanggaran HAM di Xinjiang.
Angkatan 66 Sumbar mengimbau umat Islam agar menyikapi masalah pelanggaran HAM di Xinjiang dan daerah lain dengan semangat ukhuwah Islamiyah. Keenam, Angkatan 66 Sumbar mengimbau umat Islam. Angkatan 66 Sumbar mengimbau kepada seluruh slagorde angkatan 66, yang pernah berjuang di bawah panji panji Tritura dan amanat penderitaan rakyat untuk kembali kepada sikap anti komunisme, menolak ketidakadilan dan ketidakbenaran yang menjadi ciri utama Angkatan 66 dan konsisten dalam menegakkannya,”tegas Maspar Rasyid.
Wakil Walikota Bukittinggi H.Irwandi, SH mengaku bangga dengan kehadiran angkatan 66. Hari ini menjadi salah satu peringatan rangakaian sejarah yang mengandung makna yang luar biasa. Semangat para pendahulu, khususnya angkatan 66 perlu dilanjutkan.
“Ini perlu komitmen kita bersama untuk mengingat sejarah salah satu perjuangan bangsa. Untuk para generasi muda, jadikan tritura ini menjadi tonggak sejarah Indonesia. Bahaya laten komunis harus dilawan dan tidak boleh berkembang di Indonesia, khususnya di Bukittinggi.Kami dari pemerintah akan terus mendukung kegiatan angkatan 66, sehingga semangat Tritura tidak padam di tanah air ini,”ujar Wawako Irwandi.
Peringatan 54 tahun Tritura yang dihadiri Ismet Amzis, sebagai tokoh yang berperan penting dalam pembangunan tugu tritura di Bukittinggi ini, dilanjutkan dengan ziarah ke makam Almarhum Ahmad Karim dan juga museum Angkatan 66 Sumbar di Jalan Luruih.(fadhil/rahmi)