Manado (padangexpo.com)
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur petahana Sulawesi Utara Olly Dondokambey-Steven Kandouw (Olly-Steven), diprediksi kembali memenangkan kontestasi Pilgub Sulawesi Utara 2020.
Keduanya unggul di semua hitung cepat LSI Denny JA dan Charta Politica. Begitu juga dengan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dari data terakhir KPU Olly-Steven berada diangka 57,7 % sementara Christiany Eugenia Paruntu–Sehan Salim Landjar (CEP-Sehan) 31,9%, dan Vonnie Panambunan–Hendry Runtuwene (VAP-HR) 10,4%.
Dalam pidato kemenangannya, Rabu (9/12/2020), Olly-Steven tak langsung juwama. Keduanya tetap memberi kesempatan menunggu hasil resmi KPU. Pada kesempatan tersebut, Olly-Steven tak lupa menyapa pasangan calon CEP-Sehan dan VAP-HR yang merupakan kawan dalam Pilgub Sulawesi Utara.
“Kepada para sehabat saya, ibu Christiany, pak Sehan, bu Vonnie dan pak Hendry terima kasih. Sekarang tidak ada lagi kompetisi, mari kita bersama-sama membangun Sulawesi Utara,” ajak Olly.
Menurut dia, kemenangan yang diperoleh hari ini adalah karunia Tuhan yang Maha Kuasa. Terlepas dari dinamika dan perbedaan yang terjadi, kompetisi ini kata Olly adalah bagian dari demokrasi, sebuah keniscayaan yang harus dilewati.
“Menang kalah adalah hal biasa. Saya juga pernah mengalami kekalahan dalam politik. Dan sebagai orang beriman saya meyakini ungkapan iman yang terkenal yaitu providentia dei. Yakni segala sesuatu sudah diatur oleh Tuhan Allah Yang Maha Kuasa,” kata dia.
Tanpa mendahului proses perhitungan manual yang nanti akan dilakukan oleh KPU sebagai tahapan pilkada sebagaimana diamanatkan oleh UU dan aturan yang berlaku, Olly-Steven pun mendahului menyampaikan ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Sulawesi Utara yang telah memberikan kepercayaan kembali bagi keduanya untuk memimpin Sulawesi Utara lima tahun ke depan.
“Setiap suara yang diberikan tentu sangat bernilai dan berharga bagi kami berdua. Karena kami percaya suara dan kepercayaan yang diembankan kepada kami sejatinya adalah amanat Tuhan. Sebagaimana kami juga sangat meyakini falsafah Vox Populi Vox Dei, suara rakyat adalah suara Tuhan,” ungkap Olly didampingi Steven yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Sulawesi Utara.
Olly-Steven mengajak kepada semua rakyat Sulawesi Utara untuk, sama-sama segera menatap kedepan, menanggalkan perbedaan politik, merajut kembali benang persaudaraan dan menata bersama jalinan persaudaraan dan persahabatan, sebagaimana ciri khas warga Sulawesi Utara yang dikenal toleran, cinta damai dan mengutamakan persatuan dan persaudaraan.
“Kemenangan ini sekali lagi adalah kemenangan bersama untuk torang samua. Kita tentu sudah melihat dan membaca berita terkait vaksin Covid 19 yang sudah tiba di Indonesia, ini pertanda yang sangat baik bahwa pandemi ini sudah segera dapat teratasi, meskipun proses uji vaksinasi masih akan dilakukan bertahap,” ungkapnya.
Bagi Sulawesi Utara, ditekankan Olly-Steven bahwa segera bersiap melangkah lagi untuk menuntaskan banyak pekerjaan rumah yang tertunda. “Saya dan steven sudah berkomitmen untuk tidak berlama-lama. Kami akan langsung tancap gas alias gaspol bekerja memacu roda pembangunan, mendorong pertumbuhan ekonomi, menghidupkan kembali sektor unggulan kita yakni pariwisata, meningkatkan investasi, menggenjot ekspor produk perikanan dan pertanian serta pembangunan industri hilir, yang semuanya bermuara pada penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan,” beber dia.
Kemenangan yang kedua kali tersebut, kata Olly-Steven dipersembahkan untuk seluruh masyarakat Sulawesi Utara tanpa terkecuali. Kemenangan ini juga menjadi penanda bahwa kerja keras kita bersama untuk Sulawesi Utara tambah hebat segera dimulai lagi.
Dukungan arus bawah rakyat Sulawesi Utara dari Miangas hingga Pinogaluman benar-benar menjadi energi dan kekuatan bagi saya dan steven untuk bekerja lebih baik ke depan. Ubi concordia, ibi victoria, where there is unity, there is victory. Dimana ada persatuan di situ ada kemenangan.
“Kemenangan terhormat ini milik torang samua. Karena Sulawesi Utara tambah hebat pasti voor torang samua. Atas nama keluarga, kami juga menyampaikan salam damai Natal untuk kita semua, untuk saudara-saudara baik di Sulawesi Utara maupun kawanua di berbagai belahan dunia. Menyambut natal Yesus Kristus, kiranya kasih dan damai sejahtera tetap mempersatukan torang samua. Amin,” kunci keduanya.
Menurut Pengamat Politik Sulawesi Utara Dr Stefanus Sampe, hasil penghitungan sementara sudah mendekati valid. Tinggal menunggu penghitungan resmi dari KPUD.
Hasil quick count kata dia menjadi kritik bagi KPUD dalam kelambanan proses penghitungan suara. Di era teknologi informasi saat ini, kelihatannya lembaga penyelenggara pemilu tidak memanfaatkan teknologi yang sudah ada dan mengandalkan penghitungan manual sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengetahui hasil pencoblosan. Padahal publik ingin mengetahui dengan cepat hasil pencoblosan.
“Kelambanan proses penghitungan suara ini bisa membuka peluang terjadinya manipulasi surat suara. Ke depan perlu dipikirkan adanya suatu tallying room dimana semua informasi hasil penghitungan suara dari semua TPS bisa masuk dan diupdate dan dimonitor secara publik,” jelas dia.
Selanjutnya dia mengatakan terkait keunggulan ODSK menurut quick count. Dia melihat hasil tersebut merupakan hasil kerja keras yang dibangun sejak lima tahun lalu. Pasangan ODSK berhasil membangun kepercayaan dan meyakinkan masyarakat dengan kinerja mereka.
“ODSK berhasil membuktikan bahwa menjadi pemimpin itu harus benar-benar turun ke masyarakat melihat dan mendengar semua kebutuhan mereka dan berusaha merespons dengan tepat,” katanya.
Lanjutnya, menjadi pemimpin itu harus solider dengan masyarakat yang dipimpinnya sehingga masyarakat merasa diayomi pemimpin mereka.
“Itu yang dilakukan ODSK. Kedepan menjadi kesempatan bagi pasangan ODSK untuk menjadikan Sulawesi Utara lebih baik lagi,” ungkapnya.
Terkait hasil quick count yang menempatkan PDI-P sebagai partai pemenang pilkada di daerah Sulawesi Utara dilihatnya hal tersebut memberikan pelajaran yang berharga bagi semua parpol. Harus benar-benar memperhatikan kepentingan masyarakat. Karena kata Sampe, dalam sistem demokrasi, tidak menjamin sebuah partai politik akan terus berkuasa tanpa ada dukungan dari masyarakat.
Parpol harus pandai mengambil hati rakyat supaya tetap diberikan kepercayaan dan amanat untuk memimpin. Periode ini menjadi kesempatan bagi PDI-P untuk membuktikan kepedulian mereka terhadap masyarakat.
“PDIP juga harus mengawasi kepala daerah usungan mereka supaya tidak terjadi penyalahgunaan kewenangan yang berujung pada KKN. PDI-P juga memiliki tanggungjawab moral, kalau sampai kepala daerah yang diusungnya tersangkut kasus KKN di tengah periode kepemimpinannya. Karena itu, PDI-P harus tetap menjalin hubungan dengan masyarakat sehingga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk diperjuangkan. Pada akhirnya kemenangan ini dapat dipertahankan pada periode selanjutnya,” urainya.
Pakar Politik Sulawesi Utara Dr Valentino Lumowa angkat suara atas hasil Pilkada Sulawesi Utara yang baru berlangsung. Pertama, dia memberi apresiasi tulus kepada semua warga masyarakat yang telah berpartisipasi dalam tahapan demokrasi ini secara bermartabat. Apresiasi juga diarahkan kepada penyelenggara pilkada serentak ini, yakni pihak KPU dan Bawaslu provinsi hingga daerah.
“Sebuah sejarah tergurat bahwa pilkada serentak ini dilaksanakan di tengah pandemi. Kerumunan massa yang berlebihan sepanjang periode pemungutan suara juga tak nampak. Penerapan protokol kesehatan publik menyangkut pencegahan pandemi juga ditaati,” jelas dia melihat situasi pemungutan suara yang berlangsung.
Sebuah kerja sama partisipatif antara masyarakat dan penyelenggara lihatnya lagi terjalin rapi. Dia pun mempunyai harapan, agar antuasiame berlebihan dalam bentuk kerumunan eksesif tidak terjadi setelah pemungutan suara. Euforia pendukung seharusnya kata dia bisa dibendung juga oleh paslon peserta pilkada, partai politik, media massa, dan semua pemangku kepentingan.
Suntikan kesadaran dan edukasi perlu tetap dilaksanakan sepanjang tahapan resmi pilkada yang tentunya masih perlu dihargai. “Hasil pilkada tentunya bukan merujuk pada hasil quick count lembaga-lembaga survei, melainkan penyelenggara resmi pilkada, yaitu KPU daerah. Walau tentunya, keilmiahan metode dan pendekatan lembaga-lembaga resmi ini perlu diperhitungkan sebagai pembanding serius,” urainya.
Ditegaskannya pula, keberhasilan penyelenggaraan pilkada ini perlu merefleksikan pendekatan yang lebih efisien dan efektif terutama dalam penggunaan secara lebih strategis instrumen teknologi komunikasi dan informasi dalam proses penyelenggaraan pilkada dan pemilu kedepannya. Beriringan dengan pemutakhiran infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi ini, misalnya aksesibilitas dan kualitas jaringan internet, penyelenggara perlu memikirkan secara serius implementasi instrumen teknologi ini dalam semua tahap penyelenggaraan pemilu.
“Harapannya, sentuhan teknologi ini akan berpartisipasi dan berkontribusi secara positif dan progresif terhadap transparansi, kerahasiaan, efektivitas, dan kualitas penyelenggaraan setiap tahapan pilkada dan pemilu nanti,” paparnya.
Dia menyatakan penyelenggaraan Pilkada belum usai. Hormatilah pentahapan pilkada ini sampai akhir. Kualitas demokrasi tidak hanya dilihat pada kuantitas partisipasi. Tapi juga kualitas setiap pribadi menghormati setiap tahapan, bahkan keputusan penyelenggara yang telah menerima amanat dari undang-undang. “Karena pentahapan belum usai, mari bersatu untuk menangkal setiap usaha dursila mencoreng penyelenggaraan pilkada ini,” tuturnya.
Kini, kata dia setiap paslon ditantang untuk memperlihatkan kedewasaan demokrasi mereka dengan mendukung dan respek terhadap tahapan dan kerja keras penyelenggara. Dia menyebut kemenangan lewat hasil-hasil hitung quick count lembaga survei atau KPU, harus diakui paslon lain dan wajib memberikan contoh kepada pendukung masing-masing.
“Setiap pilkada dan pemilu akan senantiasa ditantang idealisme moral dan kualitas individu. Semoga dalam pilkada ini, kualitas demokrasi di daerah kita bisa menapaki satu tahap maju dalam hierarki bobot demokrasi,” kuncinya. [HM/red]