Bukittinggi (padangexpo.com)
Para pelaku industri pariwisata kota Bukittinggi menerima bantuan Dana Hibah Pariwisata dari Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, di Balairung rumah dinas Wali Kota, Belakang Balok, Senin (07/12).
Wali Kota Bukittinggi HM.Ramlan Nurmatias, SH menyampaikan, dampak covid-19 dirasakan semua pihak. Bantuan ini menjadi bukti bahwa pemerintah peduli kepada seluruh pihak yang terdampak covid-19. Ini bukan masalah kita saja, namun masalah dunia. Kita berharap ini cepat selesai.
Pemko Bukittinggi dalam hal ini, hanya menyalurkan bantuan dari pemerintah pusat itu. Sehingga pelaku pariwisata dibidang hotel dan restauran serta rumah makan, dapat terus berkembang kembali, sebagai sektor untuk mendukung pariwisata Bukittinggi.
“Kita harus tetap mempertahankan Bukittinggi menjadi kota pariwisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. Ini tentu tak lepas dari dukungan para pelaku pariwisata Kota Bukittinggi sendiri,”ujar Ramlan Nurmatias.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Bukittinggi Supadria didampingi Sekretaris Disparpora Nenta Oktavia dan Kabid Parekraf Suzi Yanti mengatakan, bantuan hibah pariwisata 2020, menjadi salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap pelaku pariwisata, khususnya hotel, restauran dan rumah makan, yang ikut terdampak pandemi covid-19. Untuk Indonesia, hanya 101 kabupaten kota yang mendapat bantuan ini.
“Dari 101 kabupaten kota itu, 2 dari Sumbar, yaitu Padang dan Bukittinggi. Khusus Bukittinggi, diberikan bantuan untuk 41 hotel dan 5 restaurant serta rumah makan. Penerima mendapat bantuan dengan jumlah yang berbeda yang telah dinilai secara profesional sesuai dengan kriteria serta ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah,”kata Supadria.
Supadria menjelaskan, ada 5 kriteria daerah yang dapat bantuan hibah pariwisata 2020 ini. Pertama, PAD sektor pariwisata di atas 15 persen, kedua, memiliki 10 DPP, ketiga, memiliki 5 destinasi strategis pariwisata, keempat, memiliki branding dan kelima daerah yang masuk dalam 100 calender event Kementrian Pariwisata.
“Kita Bukittinggi masuk dalam kriteria pertama yaitu memiliki PAD sektor pariwisata di atas 15 persen. Alhamdulillah, Kota Bukittinggi menerima bantuan tersebut sebesar total Rp 6,8 miliar. dengan uraian sebanyak 70% atau sekitar Rp 4,4 miliar lebih diperuntukkan sebagai Dana Hibah kepada para pelaku usaha hotel serta restoran/rumah makan dan sebanyak 30% atau sekitar Rp1,8 miliar lebih sebagai pendanaan untuk pelaksanaan peningkatan kesiapan destinasi wisata di daerah dalam menerapkan protokol
kesehatan Cleanliness, Health, Safety dan Enviromental Sustainability (CHSE), antara lain akan diarahkan untuk penyelenggaraan kegiatan sosialisasi serta pemberian alat-alat kesehatan, yang bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa destinasi wisata kota Bukittinggi aman untuk dikunjungi.
Untuk pelaku usaha hotel, dana bantuan Hibah terbesar diberikan kepada Novotel sebanyak Rp 816 juta. Sementara untuk pelaku usaha restoran/rumah makan, dana bantuan terbesar diberikan kepada KFC sebesar Rp399 juta.,”jelas Supadria. (fadhil/rahmi)