padangexpo.com (Pagaruyung, Tanah Datar)
Sudah satu Minggu sampah menggantung di tiap pagar depan rumah warga Komplek Perumahan Indah Pagaruyung (PIP) Nagari Saruaso Kecamatan Tanjung Emas.
Karena kondisi hujan hampir tiap hari, sampah rumah tangga yang di bungkus dengan plastik akhirnya berbau busuk di sebabkan tidak rutinnya petugas sampah yang biasa menjemput sekali tiga kali dalam seminggu tidak datang dengan alasan bentornya rusak.
Hal ini di sampaikan Ari, ketua warga Komplek PIP yang menyebutkan bahwa terakhir hari Rabu Minggu lalu di jemput.
“Perjanjiannya seminggu tiga kali, mulai dari hari Senin, Rabu dan Sabtu, namun dengan alasan bentornya rusak, hingga saat ini belum juga di jemput. Padahal sampah terkena panas dan hujan hingga menimbulkan bau tak sedap,” ujar ketua komplek, Selasa (14/3).
Salah seorang warga Komplek pun menambahkan bahwa tiap bulan warga menyetor retribusi sampah ke Dinas Perkim LH, namun pelayanan yang di lakukan dinas terkait sangat buruk.
” Entah oknum petugas sampahnya atau dinas terkait yang regulasinya tidak benar. Padahal tiap bulan kita nyetor uang sampah sebesar Rp. 400.000 ke Dinas LH, pak. Tapi bapak liat sendiri seperti ini layanannya ke masyarakat komplek. Kami sangat kecewa, pak. Apakah dinas peduli dengan kami, itu pertanyaan kami, ataukah mau uangnya aja sementara kerjaan lelet,” tutur warga Komplek PIP tersebut.
Ketika hal ini di konfirmasikan ke Kepala Dinas Perkim LH Tanah Datar, Nofi Hendri menyampaikan memang ada kendala di transportasi pengangkut sampah.
“Dari laporan petugas sampah kita, katanya memang bentornya yang biasa untuk mengangkut sampah perumahan rusak. Dan sementara pakai mobil petugas tersebut untuk mengangkut sampah di komplek perumahan. Dan itu sudah saya perintahkan,” ujar Nofi.
Anggit, salah seorang warga komplek perumahan PIP juga berkomentar kalau sampah yang diangkut itu sudah tidak rutin lagi. Tidak sesuai dengan perjanjian awal dengan petugas sampahnya.
“Sangat kita sayangkan, Kadis terkesan cuek dan tidak peduli soal sampah ini padahal kejadian ini sudah beberapa kali dan tiap kita berikan laporan ke dinas, hanya jawaban klise saja yang kami dapatkan. Padahal kita baru menerima anugerah Piala Adipura, kami berharap agar dinas terkait respon dengan keluhan dari warga komplek,” jelas Anggit.
Lebih lanjut lagi sambungnya kalau hal ini masih dibiarkan oleh Dinas LH, kemungkinan besar warga PIP akan langsung menghadap Bupati.
“Kita kasih waktu beberapa hari ini, kalau tidak ada tindak lanjut dari dinas, kita akan laporkan masalah ini langsung ke Bupati, kita cari di mana akar permasalahan yang sebenarnya, karena secara regulasi kita sudah mengikuti aturan dinas, salah satunya dengan memberikan kontribusi uang sampah,” pungkas Anggit. (Dwi)