Seorang Prajurit dan Pecinta Mobil Tua Gagas Nama Jalan Menjadi ‘Kampung Jeep Parak Jambu’ di Tunggul Hitam

638

| padangexpo.com

Ada yang baru namun patut diapresiasi, hal tersebut adalah diresmikannya nama jalan di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Kototangah dengan nama ‘Kampung Jeep Parak Jambu’. Selain peresmian pemberian nama jalan juga diadakannya pemberian santunan pada anak yatim.

Adapun penggagas dari nama jalan ‘Kampung Jeep Parak Jambu’ seorang pemuda yang sekaligus prajurit TNI pecinta mobil tua Jeep Willis tahun 1941 yaitu Abil Kuba Malin Kayo sekaligus sebagai donatur untuk pembangunan jalan di kampung tersebut yang ikut meresmikan bersama masyarakat setempat.

Adapun jalan yang diresmikan jalan Jeep Gang Willis dan jalan utama Baiyo yang sesuai dengan legenda kampung tersebut.

Kisah dinamakannya jalan jeep berawal pada saat banjir melanda kampung tersebut, dan disaat banjir hanya mobil tua Jeep Willis yang bisa masuk dan melewatinya. Sedangkan jalan Baiyo dibangun karena rasa, yaitu baiyo-baiyo (mufakat/kebersamaan.red) yang ada dilingkungan tersebut, terang Abil, Sabtu 13 Februari 2021.

Abil mengatakan,”Pembangunan jalan ini dilakukan secara mufakat baik dari segi moril dan materil, dari sinilah ditunjukkan sikap sosial dan solidaritas yang tinggi serta mau bergotong royong demi kepenting bersama di kampung ini, semoga hal ini terus berlanjut untuk kedepannya,” ujarnya.

Saat ini sebanyak 30 Kepala Keluarga (KK) sudah menempati kampung Jeep Parak Jambu. Dan perkerasan badan jalan sudah dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan warga setempat.

Dalam hal ini, Sutrisno selaku Ketua RW 09 dikampung tersebut dan mewakili warga berharap kepada Pemerintah Kota Padang untuk memperhatikan kampung ini.

Sutrisno mengatakan,”Kami berharap Pemko Padang peduli akan pembangunan jalan untuk kampung kami ini, sebab selama ini akses jalan dibuat secara swadaya oleh masyakarat, belum ada sama sekali perhatian dari Pemerintah Kota Padang. Sedangkan untuk pembuatan badan jalan hingga penggalian drainase atau saluran air dikerjakan secara bergotong royong oleh masyarakat”, terangnya. (wdz/d79/red)