Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Padang Panjang Terkena Dampak Pasca Bencana

49

padangexpo.com, Padang Panjang- Pasca bencana alam yang melanda Kota Padang Panjang beberapa waktu lalu, dan mengakibatkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Padang Panjang terkena dampak. Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Serambi Kota Padang Panjang ajukan Usulan Optimalisasi Kegiatan Penanganan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Dimana usulan ini bertujuan agar hasil dan manfaat kegiatan Penanganan SPAM Pasca Bencana Kota Padang Panjang lebih optimal dalam memulihkan pelayanan air minum pasca bencana dan juga perkembangan kebutuhan dimasa yang akan datang.

Direktur PDAM Adrial A. Bakar ST menyampaikan, sejak bencana melanda Padang Panjang beberapa kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi telah dilakukan, dan saat ini sudah melalui identifikasi, perencanaan dan review agar kegiatan penanganan bencana dapat memulihkan pelayanan air minum yang terdampak.

Ada beberapa permasalahan yang didapat dalam penanganan bencana ini seperti perubahan lokasi dam dinding penahan tanah SPAM Lubuk Mata Kucing yang semula langsung disebelah broncaptering ke arah sisi kolam renang agar penanganan kebocoran brocaptering lebih optimal.

Penambahan bangunan rumah jaga pada lahan pembangunan reservoir 300 M3 Bukit Surungan Baru agar kawasan reservoir tersebut dapat dioptimalkan pejagaannya. dan penambahan Akses Jalan masuk lokasi Reservoar.

“Kita menginginkan dari usulan ini nanti dapat dilakukan perubahan dan penambahan kegiatan dari rencana awal kegiatan Penanganan SPAM Pasca Bencana Kota Padang Panjang tanpa merubah anggaran yang tersedia,” katanya.

Disamping itu, tambah Adrizal ada beberapa usulan solusi yang telah didapat seperti Perubahan lokasi dam dinding penahan tanah SPAM Lubuk Mata Kucing yang semula langsung disebelah broncaptering (sisi dalam kolam renang) ke arah sisi luar kolam renang agar penanganan kebocoran brocaptering lebih optimal

BACA JUGA :  Pimpin TSR Provinsi, Sekdaprov Serahkan Bantuan di Masjid Ashliyah

“Saat ini broncaptering SPAM Lubuk Mata Kucing mengalami kebocoran akibat bangunan kolam renang disebelahnya rubuh terkena banjir bandang lahar dingin gunung Marapi 11 Mei 2024. Akibat kebocoran tersebut sebesar 80% dari kapasitas sumber air Lubuk Mata Kucing yang mencapai 500 liter/detik, terbuang langsung ke sungai tanpa dapat dimanfaatkan. Sisanya sebesar 80 liter/detik saja yang saat ini dapat dimanfaatkan oleh Perumda Air Minum Tirta Serambi untuk pelayanan air minum kepada masyarakat,” jelasnya.

Setelah dilakukan pengamatan selama beberapa bulan pasca bencana, sumber kebocoran berasal dari bagian tengah di bawah lantai kolam renang yang dindingnya telah rubuh karena elevasinya lebih rendah ±150-300 cm dari elevasi lantai broncaptering. Dengan elevasi yang jauh lebih rendah dan dinding kolam renang yang sudah tidak ada, kebocoran broncaptering terus semakin besar sehingga meningkatkan potensi terjadinya kekurangan debit dan gangguan pelayanan kepada hampir 8.000 sambungan rumah.

“Dengan kondisi ini, dari rencana semula pemasangan dam dinding penahan tanah langsung disebelah broncaptering (sisi dalam kolam renang) menjadi tidak efektif mencegah kebocoran broncaptering karena sumber kebocoran berada disebelah luar dam yang direncanakan. Untuk itu maka dam dinding penahan tanah tersebut melalui usulan ini dipindahkan ke sisi luar kolam renang atau tepat pada dinding kolam renang yang sudah rubuh,” katanya lagi.

Usulan ini disamping untuk optimalisasi kegiatan tetapi juga untuk mendukung rencana pemindahan rumah pompa yang saat ini berada disisi tebing yang curam ke kolam renang bagian utara yang akan dijadikan broncaptering baru. Hal ini akan meningkatkan keandalan pemanfaatan sumber air Lubuk Mata Kucing baik sekarang maupun dimasa yang akan datang sesuai perkembangan kebutuhan air minum.

BACA JUGA :  Padang Panjang Terus Kembangkan Program Bajojo.id Untuk Para UKM di Kota Serambi Mekkah

Untuk penambahan bangunan rumah jaga pada lahan pembangunan reservoir 300 M3 agar kawasan reservoir tersebut dapat dioptimalkan pejagaannya. Rencana penambahan reservoir baru kapasitas 300 M3 akan melengkapi reservoir eksisting 100 M3 yang saat ini sudah ada dilahan seluar 653 M2 milik Perumda Air Minum Tirta Serambi. Dengan adanya penambahan reservoir tersebut yang menjadikan kapasitasnya mencapai 400 M3 dan juga masih adanya kelebihan tanah, maka diperlukan adanya pembangunan rumah jaga untuk operator yang akan bertugas menjaga operasional dan keamanan bangunan SPAM yang ada.

“Rumah jaga yang diusulkan ukuran tipe-36 dengan kebutuhan standar rumah jaga dan juga tempat gudang penyimpanan barang dan peralatan operasional resrvoir yang ada. Jenis bangunan permanen satu lantai dengan posisi jarak relatif aman terhadap sanitasi reservoir,” sebutnya.

Serta terakhir untuk penambahan Akses Jalan masuk lokasi Reservoar 300 M3, penambahan Jalur akses yang memadai memungkinkan akses yang lebih mudah dan cepat ke berbagai komponen reservoir dan peralatan kontrol. Hal ini sangat penting untuk melakukan pemeliharaan rutin, perbaikan, atau inspeksi yang diperlukan untuk menjaga kinerja optimal reservoir.

Dengan adanya jalur akses yang baik, kegiatan perawatan seperti pembersihan, pengecatan, atau perbaikan struktur reservoir dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu Jalur akses yang dirancang dengan baik akan mengurangi risiko kecelakaan kerja selama proses pemeliharaan atau perbaikan.

“Kita berharap dengan usulan ini pemulihan layanan air minum bagi masyarakat yang terdampak bencana dapat kembali diandalkan dan pulih 100%. Disamping itu juga untuk meningkatkan keandalan pelayanan dimasa yang akan datang yang akan terus meningkat. Dengan demikian kegiatan ini akan memberi dampak positif yang luas dan manfaat yang menjamin keberlangsungan pelayanan air minum semakin baik,” tutupnya.(YB)