Adanya Indikasi Persekongkolan PPK dan PPTK Terkait Pengerjaan Jalan Jend Sudirman dan Rasuna Said Sijunjung

628

Sijunjung (padangexpo.com)

Adanya indikasi persekongkolan antara pejabat pembuat komitmen (PPK) dan pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) untuk memuluskan pekerjaan peningkatan jalan jenderal Sudirman dan jalan Rasuna said yang tidak jauh dari Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung,  dengan sumber dana APBD tahun anggaran 2020  bernomor kontrak 04.38/tender-pisik /apbd /ap-sjj/2020 dengan nilai Rp.1.200.774.000 (satu milyar dua ratus juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu rupiah) yang dilaksanakan CV.Martha Abadi Kontruksi, yang mana pekerjaan tersebut tidak mengacu kepada spesifikasi.

Selain pekerjaan yang tidak mengacu kepada spesifikasi, juga ditemukan pekerjaan asal jadi untuk mengejar PHO, seperti pantauan media ini mulai dari tanggal 16 Desember 2020, yang mana terdapat aspal dihampar diatas genangan air setelah pondasi lama diguyur hujan, tanpa dilakukan pengeringan dan dibersihkan terlebih dahulu, sehingga tekstur pengerasan lama menjadi bersih. Dan, yang lebih parahnya lagi antara lapisan lama dengan lapisan yang baru tidak memakai lapisan perekat Take Coat Asphalt Distributor yang berfungsi untuk memberikan daya ikat antara lapisan lama dengan lapisan yang baru. Sedangkan, coran beton pada bahu jalan ketebalannya pun bervariasi, mutu betonnya pun meragukan akan mencapai K250, sebab hanya diaduk dengan cara manual, selain itu pasangan batu untuk Drainase mortarnya juga terkesan kurang adukan semen.

Menurut Afridon selaku PPTK ketika dikonfirmasi melalui telepon pribadinya, membenarkan hal tersebut. Untuk coran beton bahu jalan memakai K250, dengan lebar 1 meter dan kedalaman bahu jalan 20 cm.

Lebih lanjut, Afridon mengatakan untuk ketebalan asphalt sesuai spek nya 4cm, kalau masalah pengaspalan disaat kondisi hujan memang tidak diperbolehkan, sedangkan untuk lapisan perekat tersebut namanya Tack Coat yang berfungsi AC DC, apabila terkena pancaran matahari dengan melalui proses pemanasan, maka tertutup pori-pori setelah mendapat sinar matahari, sehingga asphalt akan menyatu AC DC, ujarnya.

BACA JUGA :  Menyusul Kesuksesan MASPETTAG Masuk Dalam Top 45, “Parade Lansia” Lolos dalam TOP 99 2021

Menanggapi hal tersebut, Pahrevi Yani dari anggota Badan Penelitian Aset Negara (BAPAN) di salah satu media yang telah dilansir pemberitaannya mengatakan,” kan saya sudah bilang, kalau menurut saya pekerjaan proyek peningkatan jalan jenderal Sudirman dan jalan Rasuna said kecamatan Sijunjung itu kuat dugaan ada permainan antara PPK,PPTK dengan Kontraktornya, sebab lokasi kegiatan tidak jauh dari Kantornya. Kenapa bisa dibiarkan menghampar aspal diatas genangan air, sudah jelas tidak bisa menyatu lapisan lama dengan lapisan yang baru. Jika memang benar telah dilapisi Tack Coat untuk sebagai perekat antara lapisan yang lama dengan yang baru itu sudah keterlaluan sekali kenapa kok dibiarkan sama pengawas…aduhh kacau juga ya ? kalau menurut pengamatan saya bahasa bapak afridon itu ngawur kalau menurut saya, mungkin kami dari badan penelitian aset negara akan secepatnya melengkapi berkas untuk melaporkan dengan secara resmi ke Kajati Sumbar dan ke Kejagung agar ditindak lanjut supaya jangan bermain api menggunakan anggaran Negara ini,” tegasnya.

Terpisah Yandri Adi Sumanto dari anggota DPW KPK Tipikor Sumbar mengatakan, kami juga akan siap membuat laporan resmi kepada Kajati Sumbar agar diusut itu cara kerja yang diduga tidak becus itu, tunggu saja kami, singkatnya Yandri.(Wdz)