Medan, PE – Aksi damai massa Save Sumatra Utara yang berlangsung kurang lebih 2 jam di depan gedung DPRD Sumut, Senin (10/2/2020) berakhir dengan damai. Selain berorasi, massa juga bernyanyi O Tano Batak. Mereka menolak rencana pemusnahan babi di Sumatera Utara akibat wabah African Swine Fever (ASF).
Dalam pengamanan saat demo berlangsung, Kapolrestabes Medan Kompol Isir turut hadir. Kompol Isir menyampaikan bahwa demo berjalan damai dan tenang.
“Semuanya aman, Demonya aman dan tenang,” ungkap Kombes Isir saat ditemui usai demo.
Massa aksi tidak jadi melanjutkan aksinya ke depan kantor Gubernur Sumut, sebagaimana rencana awal. Setelah diakhiri dengan doa, peserta aksi pun bubar dan kembali ke tempat asal masing-masing.
Salah satu peserta Br. Malau asal Mandala yang ditanya, mengakui massa tidak jadi berunjuk rasa ke kantor Gubernur Sumut karena tuntutan mereka sudah dijawab oleh anggota DPRD Sumut.
“Sudah siap. Karena sudah dibilang orang itu (anggota dewan-red) tidak ada pemusnahan”.
Menurut pantauan dilapangan, para peserta aksi yang didominasi dari Deli Serdang dan Medan ini kembali ke tempat masing-masing dengan menumpangi bus yang membawa mereka. Arus lalu lintas di sekitar gedung DPRD Sumut pun mulai berlangsung normal.
Adapun anggota DPRD Sumut yang menanggapi tuntutan massa Save Babi sendiri antara lain Ketua Komisi B Viktor Silaen. Kepada massa aksi, Viktor memastikan tidak akan ada pemusnahan babi. Pihaknya juga akan meminta agar kerugian peternak diganti oleh pemerintah.
Viktor Silaen mengatakan, utusan DPRD Sumut tersebut menyampaikan beberapa hal sebagai jawaban aspirasi para demonstran. Keseluruhan aspirasi para demonstran ditampung oleh anggota DPRD Sumut.
“Saya jamin tidak ada pemusnahan. Itu tidak bisa dimusnahkan. Di samping babi memberikan PAD ke Sumut,” kata Viktor Silaen, Anggota DPRD Sumut.[koresponden : rz]