Pekerjaan Swakelola Rawat Jalan Milik DPUPR Prov Sumbar Semrawut dan Asal Jadi

717

Sijunjung (padangexpo.com)

Carut marutnya pekerjaan rawat rutin jalan Provinsi Sumatera Barat UPTD Wilayah Lima Satu Sijunjung-Tanah Datar yang dikerjakan secara swakelola oleh Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat kepada pegawainya (orang dalam) terkesan asal jadi, dan ada indikasi permainan kongkalingkong antara PPTK dan pelaksanannya.

Sesuai dengan pantauan media ini, Jum’at (4/9) proyek pekerjaan Pasangan Batu Penahan Dinding tebing bahu jalan yang sengaja tidak memakai plang informasi di Kenagarian Atar Kecamatan Padang Ganting, Kabupaten Tanah Datar Sumatera barat itu, baru satu hari setelah di PHO sudah terlihat beton pasangan batunya retak dan runtuh.

 

Selain itu juga terlihat pekerjaan pasangan batu penahan dinding tebing bahu jalan di Jorong Taruko, Kenagarian Sitangkai, Kecamatan Lintau Buwo, Tanah Datar juga mengalami hal yang sama.

Pekerjaannya baru siap beton pasangan batunya sudah mulai retak dan miring, yang parahnya lagi pasangan batu penahan dinding tebing jalan itu tidak memakai adukan beton sebagai lantai kerja dan juga koporan untuk tapak dasar di bawah pasangan batu tersebut, guna ketahanan pasangan batu penahan dinding tebing jalan itu. Dan juga item pekerjaan lainnya seperti pecing jalan aspal hotmix nya baru di hampar aspalnya di beberapa titik ruas jalan yang rusak sudah mulai terlihat rusak parah lagi.

Terkesan ada indikasi ketebalan aspal hotmix pecing nya terlalu tipis dan melenceng dari spek yang telah dibuat oleh konsultan perencanaan, pekerjaan ini tahun anggaran 2020.

Sementara Usman sebagai pengawas yang mendapat kepercayaan dari dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat untuk UPTD wilayah lima satu, dan juga  merangkap sebagai pelaksana pekerjaan rawat rutin jalan Provinsi Sumatera Barat itu berkilah secara pura pura tidak tahu.

BACA JUGA :  Bupati Bersama Wabup Sijunjung Tinjau Pembangunan Pujasera di Jorong Subarang Ombak

Saat konfirmasi via ponsel nya yang bapak maksud pekerjaan yang mana ya..? Pasangan batu penahan dinding  tebing itu di mana ya pak, di kilometer berapa setau saya tidak ada. tapi kalau pekerjaan pecing benar saya pengawas dan juga pelaksananya, kalau pekerjaan yang bapak maksud itu saya tidak tahu, pura-puranya Usman.

Setelah di investigasi oleh media ini tentang kebobrokan kinerjanya, akhirnya secara perlahan Usman mengaku. Pekerjaan itu benar saya pelaksananya sama teman saya nama nya si’ak pak, dia pegawai sukarela di Kantor kami bukan PNS, PPTK nya  Yoga, dan pekerjaan itu benar didalam gambar pakai lantai kerja dan koporan pak, untuk lebih baiknya datang saja ke kantor kami pak berlokasi di Bukit Dadok kami tunggu terangnya Usman.

Di lain hal, sebagai tugas struktural Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Yoga sewaktu di hubungi via WhatsApp nya membenarkan adanya pekerjaan pasangan batu untuk penahan dinding tebing bahu jalan di Nagari Atar dan Sitangkai.

 

Dalam hal ini Yoga mengatakan, bahwa kegiatan itu bukan pekerjaan kontraktor, tapi dikerjakan dengan pemeliharaan rutin tiap tahun, kalau masalah pasangan itu awalnya aman, dikarenakan curah hujan tinggi dan adanya pergerakan tanah makanya terjadi keretakan, itupun akan kami perbaiki kembali, maaf ya pak, bapak kalau mau bertanya dan konfirmasi tolong dengan baik, kan bapak sudah dapat jawaban dari saya kenapa bapak harus konfirmasi lagi sama Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat, sebutnya yoga via WhatsApp nya.

Terpisah, Wahyu dari LSM KPK-Tipikor menyanggah atas pengakuan yoga sebagai PPTK Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Jalan Provinsi UPTD wilayah lima satu itu. Kalau yoga mengatakan dikarenakan curah hujan tinggi rusaknya itu tidak benar.

BACA JUGA :  Pembangunan di Nagari Harus Jujur dan Transparan, Ketua DPD KPK Tipikor Wahyu Damsi : Masyarakat Jangan Jadi Penonton Dalam Pengawasan Pembangunan

Setau saya tidak pernah hujan deras selama sepekan ini di Kenagarian atar, dan juga tanah bergerak tidak ada setau saya terjadi gempa baru baru ini di Atar dan Nagari Sitangkai, ujar wahyu.

Jika pekerjaannya itu tidak sesuai dengan spek, kenapa harus disalahkan alam dan lagian pula pekerjaannya pasang batu penahan dinding tebing bahu jalan di Nagari Atar itu jaraknya dengan pekerjaan di Kenagarian Sitangkai jarak tempuhnya puluhan kilo. Kenapa kok bisa sama-sama retak pekerjaan pasang batunya. Dan juga aspal tempelan yang baru dikerjakan itu kelihatan sudah rusak itu juga karena curah hujan, wartawan mau konfirmasi sama Kepala Dinas PUPR Provinsi PPTK nya marah, permainan sinetron apa yang dimainkan oleh PPTK nya sehingga nggak boleh konfirmasi sama Kepala Dinas nya selaku Pengguna Anggaran.

Kalau menurut saya itu jawaban nya PPTK nya sangat tidak masuk akal, apabila pekerjaan pasang batu di dalam Spek nya pakai lantai kerja dan koporan tidak dikasihnya, sudah jelas ketahanannya berkurang dan anggaran dana untuk koporan serta lantai kerjanya juga dipertanyakan, jangan-jangan ada indikasi di sulap oleh Pelaksana, terang wahyu.

Selain itu ketebalan aspal pecing nya juga sangat meragukan, karena belum apa-apa aspalnya sudah rusak lagi di lokasi yang dikerjakan itu. Pekerjaan hancur seperti itu sempat juga diterima oleh tim PHO. Kami dari LSM akan buat laporan resmi nanti ke Kajati dan KPK, dan saya juga berharap kepada rekan media maupun LSM agar ditingkatkan untuk mengontrol agar penggunaan uang negara itu sesuai dengan keinginan masyarakat, tegasnya Wahyu.(tim)