Terkesan Tidak Transparan, Pendukung dan Simpatisan Kecewa dengan Sikap KPU Solok Selatan

453

Solok Selatan (padangexpo.com)

Para pendukung dan simpatisan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan sangat kecewa, karena seperti yang diketahui sebelumnya KPU Solok Selatan janjikan akan ada layar live streaming namun kenyataannya tidak ada yang terpasang.

Menurut pantauan media, memang tidak ada terlihat satupun Layar Live Streaming diseluruh ruangan hingga ke halaman Kantor Bupati Solsel yang katanya akan disediakan oleh KPU.

Sehingga simpatisan, masyarakat, tim pendukung termasuk Partai Politik yang hadir untuk melihat langsung kegiatan pengundian nomor urut calon kandidat Bupati dan Wakil Bupati Solsel diluar gedung, tidak bisa.

Salah satu masyarakat Solok Selatan, syahril mengatakan kepada media ini ,” Belum Pilkada saja sudah bohong, saya merasa kecewa. Tadi saya tanya ke KPU, ada layar live streaming bagi yang berada diluar, namun kenyataannya tidak ada,” ujarnyanya, Kamis (23/9) saat suasana pengundian nomor urut paslon di Kantor Bupati Solsel.

“Kondisi saat ini, kami hanya bisa ngobrol diluar. Sebab layar treaming itu tidak terlihat seperti dijanjikan KPU Solsel,” paparnya.

Hal tersebut juga dirasakan oleh masyarakat lainnya, mereka mengatakan harus ada layar, pemilu ini masyarakat harus tahu, setidaknya bisa mendengar apa yang disampaikan, ujar mereka.

Sedangkan untuk jadwal yang telah ditentukan pukul 09.00 WIB namun kenyataannya dimulai pukul 10.12 WIB.

“Saya sangat kecewa sekali, karena tidak bisa melihat kandidat dengan layar treaming yang dijanjikan KPU,” ungkap Afriko Tim Paslon Khairuna-Yulian Efi.

Begitu juga penyampaian tokoh masyarakat Kecamatan Sangir Batang Hari, Yuskal Malin Sati. Informasi akan diberikan layar bagi yang berada diluar gedung tidak ada. Awalnya 15 orang bisa masuk, sekarang dibatasi hanya 5 orang.

BACA JUGA :  Lebih Dekat dengan Media Center MTQ N XL Sumbar di Solsel

Secara masyarakat ia mengaku kecewa dengan informasi diberikan KPU.

“Padahal anggaran livestreaking atau layar lebar anggarannya sudah ditetapkan sebelumnya, kenapa sekarang tidak ada. Tahap berikutnya, jangan beri lagi informasi yang mengecewakan,” ujarnya.

Tokoh Millenial, Iqra, juga mengungkapkan, dalam pesta demokrasi masyarakat Solsel pada prinsipnya ingin menyaksikan. KPU diharapkan lebih konsisten menjanjikan tentang live streaming atau layar lebar disediakan diluar, seharusnya ada disediakan. Sehingga pendukung bisa mendukung tahapan pesta demokrasi ini.

“Saya sebagai kaum millenial kecewa, kedepannya jangan seperti ini lagi. Jangan berbohong lagi,” paparnya.

Ketua Serikat Pers Indonesia (SPRI) Solok Selatan, Bustanul, sedikit sanksi dengan kokarde yang diberikan KPU kepada yang masuk ke ruangan. Sebab, dikhawatirkan masih kokarde yang dipakai oleh parpol dan bakal calon saat akan mendaftar ke KPU.

“Soalnya saat saya lihat, kokarde saat pendaftaran dikumpul oleh petugas KPU. Kemudian dimasukkan ke kode yang baru, jangan-jangan dipakai lagi hari ini,” sanksinya.

Bahkan, Ketua PWI Solok Selatan naik pitam, akibat ulah KPU Solok Selatan selalu mengotak-ngotakan wartawan. Bahkan di setiap tahun Pilkada, KPU hanya memilih wartawan yang memiliki hubungan terdekat saja.

“Kita kecewa dengan perlakuan deskriminasi terhadap wartawan, memilih wartawan yang terdekat saja disetiap kegiatan KPU,” tegas Ketua PWI Solok Selatan, Hendrivon kepada wartawan, Kamis (24/9).

Dia menjelaskan, hari ini pengundian nomor urut calon Kepala Daerah, dia juga tidak dilibatkan KPU dan tidak boleh masuk melakukan peliputan.

Namun hanya wartawan pilihan saja yang diundang, dan mendapatkan kokarde masuk ke ruangan aula kantor Bupati Solsel.

Namun saat ditanya, KPU selalu mengelak dan di kirim pesan singkat hanya menjawab dibatasi.

“Kalau dibatasi tidak apa-apa, kita maklumi. Tapi mengapa hanya 4 saja wartawan diundang, semestinya diundang seluruhnya. Siapa yang akan masuk ke ruangan, biarlah rekan-rekan yang menentukan,” paparnya.

BACA JUGA :  Terima Sertifikat dari BSSN, Pemkab Solsel Resmi Memiliki Tim Penangkal Insiden Siber CSIRT

PWI dan rekan-rekan pers akan terus mengawal kegiatan KPU. Termasuk netralitas KPU dalam penyelenggaraan Pilkada tahun 2020 ini.

Terpisah, Anggota KPU Solsel, Wilson Caniago saat dikonfirmasi mengatakan, silahkan saja wartawan komplain, tidak masalah baginya.

Dia menyebutkan, bukan di pilih-pilih, cuma dibatasi termasuk jumlah pengurus Parpol pengusung yang awalnya 17 orang, sekarang hanya menjadi 5 orang saja termasuk Paslon.

Kenapa hanya diundang segelintir saja, kenapa tidak semua. Wilson tidak mau menjawabnya.

Dia hanya menjelaskan, KPU wajib mematuhi protokol Covid-19 dan hadiran rekan-rekan wartawan tidak dibatasi, karena KPU juga menyediakan live traiming bagi yang diluar.

“Bagi yang tidak kami undang, tidak boleh masuk ruangan. Kami telah sediakan layar live streaming diluar ruangan,” terangnya. (syahril)