Padangexpo.com, Padang Panjang -Sebagai pengawal demokrasi yang dilindungi undang-undang, Bawaslu terus mengeluarkan jurus baru untuk mengawal proses demokrasi hingga tersampaikan secara paripurna kepada masyarakat.
Khususnya di kota Padang panjang yang dikenal sebagai serambi Mekah , selain melakukan sosialisasi pengawasan tahapan pemilihan , bawaslu Padang Panjang juga melakukan pendekatan kampus dengan menyelenggarakan deklarasi kampus pengawasan pemilihan 2024 di lantai 3 ruang rektorat ISI Padang Panjang.
Langkah inovatif ini menunjukkan upaya Bawaslu untuk mengajak generasi muda terutama mahasiswa berperan aktif dalam menjaga demokrasi yang jujur dan adil. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengawasan pemilu tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai demokrasi ke dalam dunia pendidikan, dengan begitu kampus tidak hanya berfungsi sebagai tempat menimba ilmu melainkan juga sebagai pusat kesadaran politik yang bertanggung jawab.
“Kita mengadakan acara yang bernama
deklarasi kampus pengawasan dari Bawaslu provinsi cuma ada dua kota yang digelar Padang , Batusangkar, selebihnya berjudul kampung pengawasan.Karena Padang panjang ini adalah kota pendidikan , maka ide kawan-kawan bagaimana kalau dibuat kampus pengawasan , walaupun di Padang panjang ada juga kampung pengawasan , tapi akan lebih baik mungkin idenya adalah kampus pengawasan , dan salah satunya adalah kita pilih kampus ISI Padang panjang, dan alhamdulillah pihak terkait atau stakeholder yang ada di ISI Padang panjang sudah menyetujui dan merestui acara ini digelar di sini ”
Generasi muda yang hadir dan terlibat diharapkan dapat menjadi Pioneer dalam mencegah kecurangan , politik uang , serta praktik kampanye hitam yang merusak nilai demokrasi
Nah dalam demokrasi kita pak rektor dan kita semua kita tinggal sedikit saja lagi hari ini , bagaimana politik uang itu bisa tidak ada
Bawaslu memperkuat jaringan pengawas pemilu yang independen dan kredibel di Padang Panjang , mahasiswa yang ikut serta diharapkan menjadi agen perubahan mampu memobilisasi masyarakat luas untuk turut menjaga integritas pemilu , tantangan demokrasi semakin kompleks di era digital , di mana kemudahan penyebaran disinformasi dan berita palsu dapat mempengaruhi preferensi pemilih dengan keterlibatan mahasiswa diharapkan mereka tidak hanya memahami peran pengawasan tetapi juga mampu mengedukasi masyarakat sekitar akan pentingnya menjaga kemurnian suara pemilih(Yaldi)