Masyarakat Kota Bukittinggi Siap Bermigrasi Dari TV Analog ke TV Digital

223

padangexpo.com (Bukittinggi)

Peralihan siaran analog ke siaran digital atau Analog Switch Off (ASO) telah mulai dilakukan pada 2 November 2022. Masyarakat Kota Bukittinggi siap bermigrasi dari televisi (TV) Analog ke TV Digital.

Sebab, siaran TV Digital sudah mulai masuk ke wilayah Sumbar sejak Agustus 2021 lalu.  Sumatra Barat memang menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang ditetapkan sebagai wilayah Analog Switch Off (ASO).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bukittinggi, Erwin Umar menilai, secara umum warga Bukittinggi sudah siap untuk bermigrasi ke TV Digital.

Pada tahap awal ini ada sekitar 15 hingga 19 kanal yang sudah bisa diakses melalui siaran TV Digital. Baik melalui smart TV mau pun antena Set Top Box (STB).

“Kita harus mendukung migrasi TV Digital, selain lebih hemat, visualnya juga bersih dan jernih,” ujar Erwin Umar saat dihubungi wartawan, Kamis (03/11-22).

Erwin Umar memaparkan, analog switch off atau migrasi siaran analog ke siaran digital menjadi bentuk digitalisasi penyiaran di Indonesia.

Hal tersebut sesuai amanat Undang-Undang (UU) Cipta Kerja Tahun 2020. Dari penetapan ini, diharapkan industri penyiaran Indonesia dapat bekembang sesuai dengan kemajuan teknologi, mampu meningkatkan kinerja pengelolaan infrastruktur penyiaran yang efisien

dan menghasilkan produk siaran audio visual yang maksimal, serta memberikan kesempatan yang lebih bervariasi dalam memilih teknologi penyebarluasan dan cara penerimaan isi siaran bagi masyarakat.

Kita di daerah, khususnya Kota Bukittinggi, di waktu sebelumnya juga gencar melakukan sosialisasi melalui media massa dan media sosial. Umumnya, warga Kota Bukittinggi sudah memiliki TV Digital di rumah mereka masing- masing. Jadi, tidak memerlukan perangkat tambahan seperti STB. Walaupun masih ada yang memakai TV Tabung.

BACA JUGA :  PMI Bukittinggi Peringati Hari Donor Darah Sedunia Tahun 2020

“Sementara itu, untuk kategori penerima STB TV langsung disalurkan oleh Kemenkominfo melalui PT Pos Indonesia dan Diskominfo Sumbar, sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” papar Erwin. (fadhil)