Kota Solok, PE – Dalam rangka menyelamatkan dan melestarikan Naskah Kuno, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok melakukan pertemuan kerjasama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat di ruang kerja Kasubag Tata Usaha Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat, Kamis (23/01/2020).
Weni Oktiarni, selaku Kabid Pengelolaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok didampingi dua orang tim yaitu Kasi PPKK, Pidriati dan Fungsional Umum, Liza Elfafinda, dalam pertemuannya mengatakan target untuk menyelamatkan naskah kuno pada tahun 2020 adalah dengan melakukan Alih Media atau Alih Digital.
“Naskah Kuno memiliki arti penting sebagai sejarah kebudayaan serta perkembangan ilmu pengetahuan pada suatu bangsa dan negara. Oleh sebab itu, perpustakaan diharuskan untuk melestarikan dan menyelamatkan naskah kuno. Dengan menyelamatkan dan melestarikan naskah kuno, berarti perpustakaan telah melestarikan masa lalu untuk masa depan,” kata Weni Oktiarni.
Melihat kondisi naskah kuno yang dimiliki Dinas Perpustakaan saat ini yang sudah rapuh, pendigitalisasian / alih media dan translate Naska Kuno serta pembuatan buku ‘Naskah Kuno Surau Latiah’ dilakukan dengan menggunakan teknologi alih media untuk menyalin naskah kebentuk digital. Hal ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan informasi yang terkandung dalam naskah kuno.
Pada kesempatan itu, tim dari DPK Kota Solok disambut baik oleh Titik Lestari selaku Kasubag Tata Usaha Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat, mengatakan pihaknya telah mempersiapkan tim teknis untuk melakukan pendigitalisasian / alih media dan translate Naska Kuno serta pembuatan buku tentang ‘Naskah Kuno Surau Latiah’ yang dimiliki Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok.
Sementara itu, Pidriati menyebutkan, “Pada era digital ini, selain tantangan, juga bisa diambil keuntungan. Masa lalu tidak untuk dilupakan, apalagi di tenggelamkan. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah bagaimana caranya kebaikan dari masa lalu itu bisa diteruskan untuk hari ini,” ungkapnya.
Naskah kuno sangat perlu sekali untuk diselamatkan, karena banyak nilai-nilai kebaikan yang terdapat di dalamnya untuk dimasa sekarang, “Jadi, jangan hanya berhenti menjadi koleksi perpustakaan, jangan berhenti pada kajian-kajian yang diberikan oleh para ahli sastra, tapi hasil kajian itu bisa diambil manfaatnya secara konkret kedalam kehidupan sekarang. Setidaknya untuk perlindungan negara dari budaya-budaya asing, sehingga bisa menjadi tawaran yang baik untuk meneruskan kebaikan masa lalu ke masa sekarang,” Tutup Pidriati.(rilis humas)