MRPTNI Bersama FRI Adakan Kunjungan dan Monev ke SDN 11 Lawang Mandahiling

23

Padangexpo.com, Tanah Datar-Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) bersama dengan Forum Rektor Indonesia (FRI) melakukan kunjungan dan monev pembangunan gedung baru SDN 11 Lawang Mandahiliang, Kecamatan Salimpaung Jumat, (31/1).

Ketua MRPTNI Prof. Dr. Ir. Eduart ST, MT mengatakan, gedung sekolah tersebut merupakan bantuan dari donasi MRPTNI yang dikumpulkan pasca bencana galodo atau banjir bandang yang melanda Tanah Datar dan Agam tahun lalu.

Anggota MRTNI yang ada di Sumatera Barat mengusulkan kiranya memberikan bantuan terhadap sekolah yang dinyatakan terdampak.

“Sehingga terkumpulah bantuan dari MRPTNI senilai Rp600 juta yang digunakan untuk membangun sekolah SDN 11 Lawang Mandahiliang ini,” kata dia.

Dia menyebut, selain bantuan secara spontanitas dari MRPTNI juga diserahkan bantuan tambahan pengadaan mobiler dari FRI sebesar Rp150 juta.

“Harapan kita bantuan ini bisa termanfaatkan dengan baik, anak sekolah tidak terhenti dalam sekolahnya, tidak stagnan, dan pendidikan tetap berjalan,” kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar Inhenri Abas DT. Tan Baaa menjelaskan, bantuan tersebut berawal saat MRPTNI hendak ingin membantu sekolah baik SD ataupun SMP yang terdampak bencana banjir bandang yang melanda Tanah Datar pada tahun lalu.

Namun karena tidak ada sekolah yang dinyatakan terdampak, maka Dinas Pendidikan mengusulkan pembangunan sekolah yang direlokasi karena dinilai juga awan dengan bencana alam.

Selain itu sekolah tersebut berada dipinggir tebing dan tidak memiliki ruang bermain untuk anak-anak.

“Maka setelah kami sampaikan ke FMRTNI, maka mereka bersedia memberikan donasi yang dikumpulkan ke sekolah SDN 11 Lawang Mandahiliang ini,”Jelas dia.

Dikesempatan yang sama, Kepala Sekolah SDN 11 Lawang Mandahiliang, Yendri, mengatakan sekolah tersebut direlokasi menimbang keselamatan siswa.

BACA JUGA :  Aksi Sosial Bela Palestina,Tanah Datar Kumpulkan Donasi 609 Juta Rupiah Lebih

Yang mana saat peristiwa gempa bumi di Sumatera Barat tahun 2009 sekolah tersebut hancur total. Dengan kontur sekolah dipinggir tebing sehingga apabila terjadi gempa mudah roboh.

Namun karena dukungan semua pihak, pada tahun 2014 sekolah tersebut mulai direlokasi secara bertahap ke tempat saat ini dan jika bangunan sekolah sudah selesai segera dipindahkan.

“Semoga dengan adanya bantuan bangunan sekolah ini bisa memperlancar proses belajar mengajar di SDN 11 Lawang Mandahiliang ini,” ucapnya. (Dwi)