Wako Hendri Arnis Bawa Pacu Kuda Pabasko Kembali Berjaya, Tradisi dan Ekonomi Rakyat Bangkit

85

Padang Panjang, Padangexpo.com – Tradisi dan kebanggaan kembali menggema di bumi Serambi Mekkah-nya Sumatera Barat. Setelah vakum selama tiga tahun, Pacu Kuda Alek Anak Nagari Padang Panjang, Batipuah, dan X Koto (Pabasko) akhirnya digelar kembali di Gelanggang Pacuan Kuda Bancalaweh, Ahad (26/10).

Gelaran bergengsi Gubernur Cup III ini menjadi momentum kebangkitan tradisi, budaya, dan ekonomi masyarakat. Ribuan warga tumpah ruah, menyaksikan langsung derap langkah kuda dan joki yang berpacu di lintasan legendaris Bancalaweh — gelanggang yang sarat sejarah dan kebanggaan.

Prosesi pembukaan berlangsung megah dengan arak-arakan Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, bersama Niniak Mamak, tokoh adat, dan masyarakat dari Simpang Balai-Balai menuju gelanggang pacuan. Gendang Tambua Tasa menggema, menandai semangat alek nagari yang sarat nilai budaya dan persaudaraan.

Dalam sambutannya, Wako Hendri menegaskan bahwa pacu kuda bukan sekadar ajang olahraga rakyat, melainkan simbol persatuan dan warisan adat yang harus dijaga bersama. “Event pacu kuda ini bukan hanya tentang adu cepat kuda dan joki, tetapi tentang bagaimana kita menjaga warisan budaya, memperkuat silaturahmi, dan menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Hendri juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota tengah menyiapkan langkah strategis agar Gelanggang Bancalaweh menjadi arena pacuan representatif berskala nasional. “Kami akan mengusulkan program Dana Insentif Daerah (DID) dan memperjuangkan agar alek ini menjadi agenda tahunan resmi di Padang Panjang,” tegasnya.

Wali Kota menyoroti nilai sejarah kawasan Bancalaweh yang pernah menjadi latar kisah “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Buya Hamka. “Bancalaweh bukan sekadar gelanggang pacuan. Di sini tersimpan nilai sastra, sejarah, dan budaya Minangkabau. Inilah identitas kita yang harus dirawat,” tuturnya.

Menurutnya, pengembangan kawasan ini akan diarahkan sebagai destinasi wisata budaya dan olahraga, dengan dukungan RTRW baru yang sedang disusun bersama DPRD. “Kita ingin geliat ekonomi selama masa pemerintahan Hendri–Allex benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambahnya.

BACA JUGA :  Buka Puasa Bersama, Alumni Palanta SMP 82 Padang Panjang Berikan 1000 Takjil Pada Fakir Miskin dan Kaum Dhuafa Serta Panti Asuhan

Kehadiran ribuan warga di arena pacuan membuktikan kuatnya ikatan masyarakat terhadap tradisi. Antusiasme itu juga memberi efek langsung pada perputaran ekonomi lokal. Pemerintah Kota menyediakan lapak gratis bagi pelaku UMKM agar mereka turut merasakan manfaat dari kemeriahan alek nagari ini.

“Semua kita fasilitasi tanpa biaya agar masyarakat benar-benar bisa menikmati alek ini dan ikut merasakan manfaat ekonominya,” kata Ketua Panitia, Delius Putra. Sebanyak 1.877 pelaku UMKM ikut serta, sementara 59 ekor kuda dari berbagai daerah ikut berlaga dalam 14 race pacu dan 3 race bendi.

Pacu Kuda Pabasko 2025 pun menjadi magnet bagi para tokoh daerah dan nasional. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, mengapresiasi Pemerintah Kota Padang Panjang, Niniak Mamak, dan seluruh panitia. “Pacu kuda adalah warisan budaya yang juga bernilai ibadah. Pemerintah Provinsi akan terus mendukung agar event ini semakin besar dan berdampak,” ujarnya.

Senada, Anggota DPD RI, Irman Gusman, menyampaikan komitmennya membantu pengembangan gelanggang pacuan. “Buatlah master plan yang baik, kami siap mendukung peningkatan fasilitas agar Bancalaweh menjadi arena nasional,” tuturnya.

Sementara itu, Datuak Kupiah, perwakilan Niniak Mamak Pabasko, menyampaikan rasa bangga atas suksesnya alek nagari ini. “Gelanggang ini saksi sejarah. Dari sinilah semangat kebersamaan anak nagari tumbuh. Mari kita jaga bersama agar tetap jadi kebanggaan Pabasko,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, Erick Hamdani Datuak Ambasa, juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Padang Panjang. “Kami mendukung penuh agar Bancalaweh menjadi arena pacuan berskala nasional. Ini wujud kolaborasi nyata antara pemerintah, ninik mamak, dan masyarakat,” katanya.

Ia menegaskan, pacu kuda bukan hanya hiburan rakyat, tetapi juga motor penggerak ekonomi daerah. “Keramaian ini memberi dampak langsung. Pedagang kecil meningkat omzetnya, masyarakat tersenyum, ekonomi berputar. Ini bukti budaya dan ekonomi bisa berjalan seiring,” tuturnya.

BACA JUGA :  Pemerintah Kota Padang Panjang Sukses Gelar Dua Festival Besar: Literasi III dan Pamenan Minangkabau II

Puncak kemeriahan terjadi saat bendera Pataka dikibarkan menandai dimulainya race bergengsi Derby Divisi I – 1.400 meter. Sorakan penonton menggema saat kuda Sir Orbit milik Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmantias, melesat menjadi juara, menutup perhelatan dengan penuh kebanggaan.

Sorak-sorai ribuan penonton, aroma kuliner UMKM, dan suara gendang Tambua Tasa berpadu menciptakan suasana kekeluargaan dan nostalgia akan masa keemasan alek pacu kudo. Tradisi yang telah hidup ratusan tahun itu kini bangkit kembali melalui kepemimpinan yang berorientasi pada kebudayaan.

Dalam kesempatan itu, Wako Hendri mengapresiasi kerja keras panitia, ninik mamak, dan masyarakat. “Terima kasih atas kekompakan yang luar biasa. Alek ini adalah hiburan rakyat sekaligus ruang silaturahmi untuk anak kemenakan kita semua,” ujarnya.

Ia menambahkan, semangat kebersamaan antar-nagari di wilayah Pabasko menjadi modal sosial penting. “Meski secara administratif berbeda wilayah, tapi masyarakat Pabasko kompak dan satu hati. Dari sinilah lahir kegiatan sebesar ini,” katanya.

Warga pun menyambut positif pelaksanaan pacu kuda tahun ini. Iqbal (35), warga Batipuah, mengaku senang bisa menyaksikan alek besar setelah lama vakum. “Ramai sekali, dagangan saya juga laris hari ini. Semoga setiap tahun diadakan lagi,” ungkapnya tersenyum.

Di akhir acara, Wako Hendri menegaskan bahwa tradisi pacu kuda akan terus menjadi bagian penting dari pembangunan budaya dan ekonomi Padang Panjang. “Selama kita menjaga tradisi dan kebersamaan ini, Padang Panjang akan terus hidup — sebagai kota pendidikan, kota budaya, dan kota yang menjunjung tinggi adat dan persaudaraan,” ucapnya penuh semangat.

Perhelatan Pacu Kuda Pabasko 2025 menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Wali Kota Hendri Arnis dan Wakil Wali Kota Allex Saputra, Padang Panjang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan karakter, kebudayaan, dan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA :  Rupanya Dokter Fitriyana Spesialis Anak Yang Ramah Itu Adalah Dokter Chici

Dengan semangat alek nagari yang membara, Gelanggang Bancalaweh kembali bergelora. Tradisi hidup kembali, ekonomi menggeliat, dan masyarakat bersatu — bukti nyata bahwa kepemimpinan yang berpihak pada rakyat mampu menghidupkan kembali denyut kebanggaan anak nagari. (Yaldi)